Kamis, 23 April 2015

Movie Synopsis : Fiksi (2008)

Kesempatan kali ini saya akan meresensi sebuah film Indonesia karya Mouly Sourya dan Joko Anwar yang berjudul fiksi. Film tahun 2008 ini sukes meraih banyak nominasi serta memenangkan film terbaik di festival film indonesia 2008. Film ini juga termasuk film Indonesia terbaik sepanjang masa (menurut saya hehehe)

Film ini bertemakan gangguan psikologis tapi tanpa adegan jagal. Adegan-adegan bisu yang membuat penonton terus berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya sangat menarik. Film ini sukses menvisualisasikan sebuah obsesi dari seorang gadis yang terganggu jiwanya. Sebuah obsesi gila yang hanya akan terpikirkan olehnya. Obesesi yang pada akhirnya membuat film ini sangat layak ditonton. 

Cerita dimulai oleh Alisha seorang gadis kaya raya. Hidupnya sangat berkecukupan.Hobinya bermain cello di kamar paling atas. Ia tinggal bersama ayah serta Bu Tuti (Kepala Asisten Rumah Tangga) dan juga seorang supir yang selalu setia menemani alisha. Kemudian datanglah Bari, seorang pekerja serabutan yang sementara menggantikan tugas tukang bersih-bersih di rumah alisha. Alisha sering sekali mengamati Bari dari kejauhan. Hingga pada akhirnya ia tergila-gila olehnya. Setiap hari Bari selalu datang untuk membersihkan kolam di rumah Alisha. Hal ini yang membuat Alisha selalu tergila-gila olehnya. 

Namun, suatu hari Bari absen dari tugasnya. Ya, hari itu adalah hari dimana tukang bersih di rumah Alisha kembali bekerja. Alisha yang penasaran menanyakan hal tersebut kepada Bu Tuti, Bu Tuti memberi tahu kalau Bari selalu pergi ke Blok S untuk Bekerja sebagai tukang bersih-bersih. Alisha kemudian pergi ke Blok S dan berharap bertemu Bari disana.

Dan, Bari pun ada disana. Alisha hanya mengamatinya dari kedai minuman sambil meminum es jeruk. Tanpa pikir panjang Ia langsung mengejar Bari hingga ke tempat ia tinggal, sebuah rumah susun. Ia mengikuti hingga ke kamar 65, kamar Bari dan Renta. Alisha kemudian melihat sebuah tulisan di kamar 66 "Disewakan" dan tanpa perlu lama Alisha pun langsung memiliki ide. 

Ia kemudian kabur dari rumah, dengan cara yang cukup cerdik. Ia pun kabur ketika diantar supirnya untuk les cello. Alisha kembali ke rumah susun tersebut. Dan ia pun akhirnya resmi menjadi penghuni rumah susun no 66 tersebut. Pada suatu hari tiba-tiba Bari mengunjungi Alisha yang sedang pukul-pukul wastafel yang membuat suara mengganggu di rumah susun tersebut. Ia pun bilang bahwa temanya Renta sedang belajar. Akhirnya setelah masalah terselesaikan. Ia mengajak Alisha untuk bertemu dengan Renta. Renta adalah "partner in crime"nya Bari. Mereka hidup berdua, namun tanpa ikatan pernikahan. Setelah berekanalan, Alisha semakin gila terhadap Bari. 

Pada suati hari, Alisah sedang bermain Cello. Kemudian datang bari kamar Alisha. Sebuah dialog pun terjadi antara mereka berdua. Sampai pada akhirnya Bari, memberikan cerita-cerita yang ia tulis kepada Alisha untuk dibaca. Bari sangat bingung bagaimana ceritanya berakhir. Cerita bari tentang 3 orang penghuni rumah susun yang unik, hubungan antara ayah-anak yang sangat tidak biasa, seorang perawan tua yang aneh, serta seorang penghuni teras rumah susun. 

Kegilaan dan obsesi pun kembali di mulai. Alisha merencanakan sebuah ending untuk setiap cerita yang Bari buat. Namun, Alisha tidak hanya memikirkan cerita Bari, tapi ia juga akhirnya menyalurkan obsesinya terhadap bari. Sebenarnya bagaimana cerita itu akhirnya berakhir? Akan kan cerita tersebut berakhir klise? Semua itu hanya ada di fiksi. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar